Hikmah Peringatan Bacaan Doa Sholawat Cerita Maulid Nabi 2019
Hikmah Peringatan Bacaan Doa Sholawat Kisah Maulid Nabi - Bulan mulud atau di kenal juga dalam kalender hijriyyah dengan nama bula raiul awal adah merupakan nama bula islam yang mana pada bulan ini mempunyai sejarah pernting bagi umat islam yaitu Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah sebab pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka tiba dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total sebab Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.
Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw yakni sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat mahir sejarah hingga anak Syits dan Adam
Untuk lebih jelasnya sejarah tersebut Alloh SWT telah mengabadikan dalam surat al-fil. namun pada pada dasarnya kami di sini akan membahas wacana hikmah peringatan sejarah wacana tema perayaan kisah keistimewaan memperingati 25 doa maulid nabi besar Muhammad SAW, dan di sini kami akan mengulas wacana di sunahkannya berpuasa pada tanggal 12 rabiul awwal, sebab Nabi pun juga setiap hari senin dan kamis selalu melakukan puasa sunnat, kemudian ia di tanya oleh sebahagian shahabat mengenai puasa pada hari itu, ia menjawab sebab pada hari itu adala hari dilahirkannya Kami, dan hari kamis yakni hari di perlihatkannya amal mingguan.
Makara pada dasarnya kita sebagi umat islam yang cinta pada sunnah Nabi dan ingin kita di akuai sebagai umatnya nanti di hari tamat zaman serta mengharapkan syafaatnya seharusnya mengikuti pada sunnah beliau. maka untuk itu kami di sini akan sedikit memperlihatkan klarifikasi wacana tata cara peringatan maulid nabi dan amalan sholawat di bulan mulud dalam goresan pena arab latin lengkap dengan artinya guna untuk membantu saudara kami di mana pun berada yang masih belum faham betul wacana baca niat da kesunahan melakukan puase pada tanggal 12 mulud.
Bahkan selain kita di sunnahkan melakukan puasa 12 mulud sebagai bentuk rasa sukur kepada Alloh yang telah melahirkan Nabi kita Muhammad SAW kita peringatilah hari kelairan itu dengan cara yang telah berjalan di masyarakat kita ini yang di sebut muludan, yang mana didalamnya di ini aneka macam ritual keagamaan ibarat baca berjanji atau deba, sholawatan, pengajian yang mengisahkan wacana hari kelaihiran Nabi Muhammad SAW.
Dali yang di jadikan dasar untuk melakukan puasa ada hari senin dan kamis seagai mana hadits dalam rewayat Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya wacana kebiasaan ia berpuasa hari senin. Beliau menjawab,
“Itu yakni hari dimana saya dilahirkan dan hari saya diutus.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain, dalam sebuah hadis dari Usamah bin Zaid, ia ditanya wacana alasan sering melakukan puasa senin dan kamis. Jawab beliau,
“Dua hari ini dilaporkan amal kepada Rabbul alamin, dan saya ingin, saat amalku dilaporkan, saya dalam kondisi puasa.” (HR. An-Nasa’i, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).
Dalil-dalil wacana Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalil Hadits hikmah dan proposal memperingati mauid Nabi Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw :
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga”.
Banyak dalil-dalil, baik al-Qur’an, al-Sunnah, maupun perkataan ulama, yang memperlihatkan dianjurkannnya memperingati Maulid Nabi. Diantaranya dalam al-Qur’an surat Yunus ayat 58 dan surat al-Abiya’ ayat 107.
Artinya:Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu yakni lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)
Artinya:“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS al-Anbiya: 107)
Artinya: Nabi saw bersabda: “Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, pasti saya akan memberi syafa’at kepadanya kelak pada hari kiamat. Dan barang siapa mendermakan satu dirham di dalam menghormati hari kelahiranku, maka seperti dia telah mendermakan satu gunung emas di jalan Allah’.”
Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata :
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata :
“Barang siapa yang memperlihatkan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Saw : akan menjadi temanku masuk surga”.
Sahabat Umar Bin Khoththob berkata :
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam”.
Maka untuk itu Intinya perbanyaklah bacaan sholawat kepada Nabi kita Muhammad SAW sebagai mana dalam hadits dari Mas’ud Al-Anshari, Rasulullah mengajarkan sholawat sebagai mana Alloh Berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kau untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Azhab: 56)
{HR. Malik dalam Al-Muwatha, Ahmad, Nasai, dan disahihkan Syuaib Al-Arnauth}.
Dari Abu Thalhah, Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam mengajarkan bacaan sholawat
{HR. Nasai, At-Thahawi, dengan sanad yang shahih}.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan berikan akibat kepadanya sepuluh kali” {HR. Muslim}.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang bakhil yakni orang yang apabila namaku disebut, ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku” {HR. At-Tirmidzi}.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di Bumi yang akan memberikan salam kepadaku dari umatku” {HR. An-Nasai}.
Demikian yang sanggup kami buat wacana sejarah keutamaan amalan sholawat doa puasa bulan mulud besetra hadits secara rinci biar dengan adanya artikel kami ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan kita mendapat safaat dari ia nanti di hari tamat zaman .
Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw yakni sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat mahir sejarah hingga anak Syits dan Adam
Untuk lebih jelasnya sejarah tersebut Alloh SWT telah mengabadikan dalam surat al-fil. namun pada pada dasarnya kami di sini akan membahas wacana hikmah peringatan sejarah wacana tema perayaan kisah keistimewaan memperingati 25 doa maulid nabi besar Muhammad SAW, dan di sini kami akan mengulas wacana di sunahkannya berpuasa pada tanggal 12 rabiul awwal, sebab Nabi pun juga setiap hari senin dan kamis selalu melakukan puasa sunnat, kemudian ia di tanya oleh sebahagian shahabat mengenai puasa pada hari itu, ia menjawab sebab pada hari itu adala hari dilahirkannya Kami, dan hari kamis yakni hari di perlihatkannya amal mingguan.
Makara pada dasarnya kita sebagi umat islam yang cinta pada sunnah Nabi dan ingin kita di akuai sebagai umatnya nanti di hari tamat zaman serta mengharapkan syafaatnya seharusnya mengikuti pada sunnah beliau. maka untuk itu kami di sini akan sedikit memperlihatkan klarifikasi wacana tata cara peringatan maulid nabi dan amalan sholawat di bulan mulud dalam goresan pena arab latin lengkap dengan artinya guna untuk membantu saudara kami di mana pun berada yang masih belum faham betul wacana baca niat da kesunahan melakukan puase pada tanggal 12 mulud.
Bahkan selain kita di sunnahkan melakukan puasa 12 mulud sebagai bentuk rasa sukur kepada Alloh yang telah melahirkan Nabi kita Muhammad SAW kita peringatilah hari kelairan itu dengan cara yang telah berjalan di masyarakat kita ini yang di sebut muludan, yang mana didalamnya di ini aneka macam ritual keagamaan ibarat baca berjanji atau deba, sholawatan, pengajian yang mengisahkan wacana hari kelaihiran Nabi Muhammad SAW.
Dali yang di jadikan dasar untuk melakukan puasa ada hari senin dan kamis seagai mana hadits dalam rewayat Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya wacana kebiasaan ia berpuasa hari senin. Beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ
“Itu yakni hari dimana saya dilahirkan dan hari saya diutus.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain, dalam sebuah hadis dari Usamah bin Zaid, ia ditanya wacana alasan sering melakukan puasa senin dan kamis. Jawab beliau,
ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Dua hari ini dilaporkan amal kepada Rabbul alamin, dan saya ingin, saat amalku dilaporkan, saya dalam kondisi puasa.” (HR. An-Nasa’i, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).
Dalil-dalil wacana Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalil Hadits hikmah dan proposal memperingati mauid Nabi Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw :
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga”.
Banyak dalil-dalil, baik al-Qur’an, al-Sunnah, maupun perkataan ulama, yang memperlihatkan dianjurkannnya memperingati Maulid Nabi. Diantaranya dalam al-Qur’an surat Yunus ayat 58 dan surat al-Abiya’ ayat 107.
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ.(يونس: ٨٥
Artinya:Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu yakni lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Yunus: 58)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ. الأنبياء: ١٠٧
Artinya:“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS al-Anbiya: 107)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِي كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِي مَوْلِدِي فَكَأَنَّمَا أَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَهَبٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ.
Artinya: Nabi saw bersabda: “Barang siapa mengagungkan hari kelahiranku, pasti saya akan memberi syafa’at kepadanya kelak pada hari kiamat. Dan barang siapa mendermakan satu dirham di dalam menghormati hari kelahiranku, maka seperti dia telah mendermakan satu gunung emas di jalan Allah’.”
Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata :
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang memperlihatkan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Saw : akan menjadi temanku masuk surga”.
Sahabat Umar Bin Khoththob berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw, berarti telah menghidupkan Islam”.
Maka untuk itu Intinya perbanyaklah bacaan sholawat kepada Nabi kita Muhammad SAW sebagai mana dalam hadits dari Mas’ud Al-Anshari, Rasulullah mengajarkan sholawat sebagai mana Alloh Berfirman:
إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kau untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Azhab: 56)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
{HR. Malik dalam Al-Muwatha, Ahmad, Nasai, dan disahihkan Syuaib Al-Arnauth}.
Dari Abu Thalhah, Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wasallam mengajarkan bacaan sholawat
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
{HR. Nasai, At-Thahawi, dengan sanad yang shahih}.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan berikan akibat kepadanya sepuluh kali” {HR. Muslim}.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang bakhil yakni orang yang apabila namaku disebut, ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku” {HR. At-Tirmidzi}.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di Bumi yang akan memberikan salam kepadaku dari umatku” {HR. An-Nasai}.
Demikian yang sanggup kami buat wacana sejarah keutamaan amalan sholawat doa puasa bulan mulud besetra hadits secara rinci biar dengan adanya artikel kami ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan kita mendapat safaat dari ia nanti di hari tamat zaman .
Tidak ada komentar untuk "Hikmah Peringatan Bacaan Doa Sholawat Cerita Maulid Nabi 2019"
Posting Komentar